Jumat, 24 April 2015

Setting Antena Nano Station sebagai Reapeter WDS





Review Wifi 802.11 b/g UBNT Nano Station 2

 
Beberapa hari ini saya sedang mencoba menggunakan radio WiFi baru (Access Point) keluaran dari UBNT (Nano Station 2) untuk link koneksi internet saya di rumah. Berbekal cerita dari teman-teman   yang menggunakan pernagkat ini, akhirnya terpikat juga untuk mencoba menggunakan. Sekilas Radio WiFi UBNT ini mirip dengan Radio Motorola, dan berbeda jauh dengan radio Access Point pada umumnya. NanoStation memang sudah didesign untuk keperluan Ourdoor dengan dilengkapi antenna internal dengan polarisasi yang bisa diatur dari softwarenya.
Default IP untuk produk UBNT adalah user ubnt dan password juga ubnt. Pada saat awal, UBNT bisa diakses selayaknya Access Point biasa dengan alamat IP default 192.168.1.20.
Tapilan halaman awal NS2
                           
   Jika diperlukan pengaturan arah antena lebih tepat, bisa menggunakan fitur “Align Antenna”. Bisa untuk mengatur tingkat sensitivitas, kualitas sinyal akan lebih terlihat dengan melihat angkat (dB) dan
Bar Lampu sinyal. Ini tidak akan mengurangi/menambah sinyal WiFi yang sebenarnya, hanya mempermudah kita dalam “pointing saja”.  Ada toblol yang bisa digeser ke kanan dan kiri sambil kita bisa menatur posisi antenna.




Fitur lain yang penting adalah scaning, NS2 bisa dengan mudah men-scan wifi Access Point disekitarnya pada arah antena dan polarisasi yang telah diseting. NS2 bisa juga mendetekasi sinyal yang “invisible SSID” , Frekuesnis (tidak hanya kanal saja), Security (WEP, WPA, WPA2), sehingga lebih mudah menentukan kanal mana yang nantinya akan dipilih supaya tidak bertabrakan /interferensi.


Pada bagian advance, Fitur lain dari NS2 adalah bisa melakukan pemilihan polarisasi antena dengan software : Horizontal, Vertical, Adaptive atau menggunakan antena external. Saya membandingkan NS2 ini dengan Senao+Anetna Grid 24 dB yang sebelumnay saya pasang. Saya lumayan kaget, karena NS2 dengan antena bawaan bisa sebanding dengan Senao+24 dB (grid China). Yang lebih pasti adalah NS2 ketika dipasangang di Tiang jauh lebih ringan. Masih ada beberapa fitur lain yang belum saya review, jika deperlukan, silahkan memberikan komentar/tanggapan/pertanyaan dibawah ini.
Update Tulisan : 11 juni 2009
Saya tambahkan sedikit karena ada pertanyaan dari : “Mau tanya cara set NS jadi AP gimana yasekedar info tambahan IP internet saya 202.130.x.x itu dari telkom
syukur2 kalau dalam bentuk gambar. jawaban boleh via japri ke samsuddin_biz@xzy . Cara Setting NS2 menjadi Acceess Point/Bridge, bisa masuk ke Menu : Link Setup –> Wireless Mode, bisa pilih :
  • Station (untuk mode Bridge /penerimanya AP)
  • Station WDS (Wireless Distribution System), Sistem WDS mirip dengan Repeater
  • Access Point (Mode AP)
  • Access Point WDS (Berfungsi gabungan antara AP dan WDS)


Langkah Setting NanoStation M2 

 





NanoStation M2 adalah produk populer di indonesia. Produk ini dikenal efisien karena sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10dBi. Power yang di miliki oleh nanostation M2 ini sebesar 26 db atau 400 mw, sehingga daya jelajahnya dapat mencapai kiloan meter tanpa perlu menggunakan antena tambahan. Perbedaan yang signifikan dari access point lainnya adalah produk dari kanada ini memiliki lampu indikator signal strength, sehingga memudahkan untuk melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya. 

Kekurangan dari NanoStation M2 ini tidak dilengkapi dengan manual yang biasa di berikan oleh access point lainnya, baik itu berupa CD manual maupun dalam bentuk buku. Dan untuk mencari di situs resminya juga kesulitan tentang konfigurasinya.
Agar dapat masuk ke halaman konfigurasi masuk melalui browser dan ketikkan 192.168.1.20 pada url, apabla telah muncul username dan password masukkan dengan "ubnt". Produk ini memiliki 4 mode yaitu station, station WDS, Access Point, dan Access Point WDS, tetapi kabarnya produk ini baik digunakan sebagai client saja. Kalau sebagai access poin masih terdapat bug yang harus diperbaiki, kalau mau dipaksa untuk digunakan sebagai AP harus mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk NanoStation, dan dapat di download pada http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.
Produk ini dapat dilakukan banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi dapat dilakukan set range daya jangkau jelajahnya berdasarkan mile atau kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengcloning NanoStation yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunannya bisa berbuat curang. Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, sudah dapat memiliki radio wireless yang powerfull ditambah banyaknya fitur menarik yang ditawarkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Jendela TCP/IP

Nah tanpa basa basi lagi langsung kita masuk kedalam settingan dari NanoStation M2.

1. Langkah pertama, hubungkan NanoStation ke komputer dengan kabel Crossover. Secara defaultnya Ip address milik NanoStation M2 adalah 192.168.1.20, agar dapat terhubung maka IP komputer harus berada pada satu jaringan dengan NanoStation.

Connect to 192.168.1.20
2. Langkah kedua, buka NanoStation M2 melalui browser arahkan ke Ip 192.168.1.20 maka akan terbuka jendela username dan password, lalu masukkan "ubnt" sebagai username dan passwordnya.



Link Setup
3. Langkah Ketiga, Setting pada link Setup
- Wireless Mode : Access Point. Option access point dipilih karena nanostation nantinya akan digunakan sebagai access point.
- SSID : UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item komputer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet.
- Channel : 11 - 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel NanoStation.
- Country Code = Indonesia, Republic of
- Output Power : 26 dBm (maksimum)
- Data Rate : 54 Mbps (maksimum)
Setelah selesai melakukan settingan jangan lupa pilih Change untuk menyimpan settingan.
Tab Network
4. Setting pada Network.
- Network Mode : Bridge
- Bridge IP Address : Static. Option static dipilih agar bisa mengatur
   IP Address NanoStation secara manual.
- IP Address : 192.168.1.20
- Netmask : 255.255.255.0
- Gateway IP : 1922.168.1.1
- Primary DNS IP : 0.0.0.0 (default)

5. Pilih Change untuk menyimpan komfigurasi
Jendela Simpan
6. Setting pada tab Advanced
- Distance : 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting : Adaptive
Tab Advanced
7. Pilih Change untuk menyimpan hasil konfigurasi
Jendela Simpan
8. Setting pada konfigurasi tab Services. Pada Tab Services ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab Services
9. Settingan pada konfigurasi tab System. Pada Tab System ini tidak perlu dilakukan perubahan.
Tab System
10. Langkah terakhir adalah memastikan letak dan posisi NanoStation M2 yang cocok sehingga sinyal dapat  terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang membutuhkan sinyal wifi.

Memasang dan Setting Antena Grid M2HP sebagai station WDS

                 Cara Memasang Antena Grid M2HP
Dalam postingan saat, saya akan mencoba memberikan informasi mengenai cara memasang antena jaringan Air Grid M2HP Point to Point. 

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pemasangan antena adalah sebagai berikut. Alat - alat yang dibutuhkan antara lain :

  1. Tang crimping 
  2. Kawat
  3. Tiang Besi
  4.  Electrical tape
  5. Klem tiang
  6.  Palu
Sedangkan bahan - bahan yang dibutuhkan antara lain :
  1. Antena AirGrid M2HP (termasuk adaptor, baut, jaring antena, dan klem antena)
  2. Kabel UTP
  3. RJ - 45

                                                                                                Gambar 1 Alat



                                                                     Gambar 2 Bahan

Langkah-langkah pemasangan antena Air Grid M2HP Point to Point adalah sebagai berikut :

  • Pasang jaring-jaring antena pada ujung tiang besi dengan menggunakan klem dan baut antena.





Gambar 1
  • Masukan kabel UTP dari belakang antena dan tarik ke luar/depan.

Gambar 2

  • Buat ujung kabel UTP yang ditarik ke luar tadi menjadi kabel straight.

                                                                         Gambar 3

  • Colokkan ujung kabel pada sambungan antena, selanjutnya pasang sambungan antena tersebut pada jaring-jaring antena.



                                                                               Gambar 4                                                                                          


                                                                                               Gambar 5

  • Rapikan kabel UTP dengan cara menempelkannya pada tiang dengan menggunakan electrical tape.

                                                                                                      Gambar 6
  • Ikatkan kawat pada pertengahan tiang dan rekatkan dengan electrical tape. Ini berguna agar tiang dapat berdiri dan tidak berubah arah.


                                                                               Gambar 7


  • Dirikan tiang dan arahkan antena pada tower kantor. Jika dirasa sudah pas antena tepat mengarah pada tower, pasanglah klem agar posisi tiang tidak berubah.


  Gambar 8

  • Kencangkan kawat dan kaitkan di mana saja (tembok ataupun atap, yang penting kawat menjadi  kencang dan dapat menahan posisi tiang) dengan menggunakan paku atau yang lain.

 Gambar 9

  • Potong kabel UTP dan buat kembali menjadi susunan kabel straight. Panjang kabel UTP tergantung di mana letak komputer. Buat juga kabel straight, panjangnya kurang lebih 1 meter. Agar terlihat rapi, kabel yang menyambung pada antena ditempel menggunakan klem kabel pada dinding atau plavon  rumah.



 Gambar 10

Colokkan ujung kabel yang tersambung dengan antena pada adaptor dan colokkan juga salah satu ujung kabel straight yang pendek. Ujung kabel yang pendek dicolokkan ke komputer/laptop. Jangan lupa adaptornya disambungkan ke aliran listrik. Antena siap disetting

 

 

Cara Setting Antena Grid Sebagai Station

Langkah-Langkahnya
1. Masukan kabel yang dari antena grid ke poe.
2. Masukan jamper ke lan lalu yang dari lan masukan ke laptop.
3. Buka Folder home lalu cari wenebox.
     Catatan harus punya winbox terlebihdahulu.
4. Lalu buka winbox setelah itu klik kotak yang ada titik 3 contoh(...) kemudian klik ip address lalu tunggu sebentar jika sudah muncul ip address bisa langsung klik connec jika belum muncul ip addres harus di tulis secara manual lalu klik connec.Jika belum di reset harus di reset caranya bukak syistem lalu klik reset connfigurations lalu tunggu.jika sudah bukak kembali winbox klik tanda kotak yang ada titiknya 3 lalu klik ip address terus klik connec.lalu remove configuration.
5. Setelah di reset lalu buka system terus devace name di isi contoh ubnt stn agus.
 lalu klik cange tunggu klik lagi apply
6. Setelah system lalu buka  network pilih staticuntuk scondary dns ip di isi sesuai gatewai ip.Kemudian klik cange lalu apply.

7. Setelah itu buka wireless pilih station untuk ssid beklum tau klik saja tools lalu klik  site serve lalu scan untuk melihat yang mau di conneckan.
jika sudah  klik selec pada ssid yang kosong cari yang akan digunakan sebagai acces point jika sudah ketemu lalu lalu centang selanjutnya klik selec
Jika sudah lalu cari frekuensi acces point tersebut lalu centang dan klik ok.
Jika sudah akan muncul seperti di bawah ini klik cange lalu apply.
8. Lalu klik dan lihat main.jika sudah akan muncul seperti di bawah ini lalu lihat Tx dan Rx.Untuk Tx dan Rx yang bagus adalah 1 banding 1.Jika belum 1 banding satu harus di pointing terlebih dahulu caranya dipointing lalu di refles.Jika sudah bisa di tutup.

9. Selanjutnya cari dan klik edit connection lalu di edit.Seperti di contoh di bawah ini.

Terima kasih telah melihat blog ini, semoga ini semua bisa bermanfaat bagi kalian semua




Cara Instal ClearOS 6.3 pada Proxmox Virtual Environment

Cara Instal ClearOS 6.3 pada Proxmox Virtual Environment

Metode Instal ClearOS 6.3 pada Proxmox


Langkah instalasi ClearOS 6.3 Pada Proxmox
  • Pastikan Proxmox sudah terinstall dengan baik dan tidak ada kendala apapun. Kemudian Klik “Create VM”

Proxmox home panel

  • Berikan nama node server anda sesuai dengan yang Anda inginkan

Create virtual machine general

  • Untuk jenis OS gunakan “Linux 3.x/2.6 kernel” saja.

Create virtual machine OS

  • Untuk image (media instalasi), gunakan iso ClearOS 6.3 yang sudah kita upload sebelumnya :

Create virtual machine iso images

Create virtual machine ISO images

  • Arahkan instalasi pada space hardisk yang Anda inginkan.

Create virtual machine hardisk storage

Create virtual machine disk size

  • Untuk CPU ClearOS 6.3 di Proxmox silahkan menggunakan Core2Duo saja. Sebagai kebutuhan minimal dari sebuah server :D

Create virtual machine CPU

  • RAM (Memori) pada Proxmox dihitung dengan satuan MegaByte (MB) jadi jika ingin mengalokasikan 1GB maka isikan 1024 (1024MB=1GB)

Create virtual machine memory

  • Untuk LAN Card (network). Kita bisa memilih diantara RTL8139 IntelE1000 atau yang lain. Kita yakin dari beberapa profil diatas sudah sangat support dengan Linux kernel berapapun :D

Create virtual machine network

  • Nah, inilah hasil dari settingan kita, silahkan di periksa ulang sebelum di eksekusi :D

Create virtual machine result

  • Dan inilah Settingan ClearOS 6.3 pada Proxmox Anda :D

ClearOS Summary

  • Sampai sini sebenarnya ClearOS 6.3 sudah siap di install pada Server Proxmox Anda. Tapi ada baiknya kita melakukan sedikit “tunning” pada node VPS kita kali ini :D

Hardware

  • Beruntung sekali di Proxmox ini, Anda bebas menambahkan hardware yang diinginkan. Misalkan pada contoh kali ini kita akan mencoba install ClearOS  dengan mode Gateway yang mana membutuhkan 2 LAN Card. Klik Add dan pilih “Network Device”

Hardware adding new stuff

Hardware adding network

  •  Jika Anda menginginkan VPS jalan bersamaan ketika Proxmox Reboot / Startup. Silahkan ubah pada bagian Start at boot “No” menjadi Start at boot “Yes”.

Proxmox Options

  • Dibawah ini adalah Tab Monitor. Fungsinya untuk monitoring “healthy, performance, condition” dari node Proxmox kita. Jika kesulitan ketik “help” saja. Ada manualnya, dengan catatan harus dilakukan ketika node VPS sudah running.

Monitoring Node Proxmox

  • Fitur backup yang disediakan Proxmox juga prowerfull lho :D

Backup Node Proxmox

Backup setting

  •  Fitur untuk manajemen user juga ada kok. :D

Permission User

  • Selanjutnya kita klik menu “Console” dari node Proxmox kita untuk memulai instalasi ClearOS 6.3 pada Proxmox. Setelah kita “Start Console” maka kita harus menginstal Java Runtime Environment, karena Tiger VNC pada Proxmox memerlukan itu.

Console start

  • Install Java Runtime Environment (JRE) seperti biasa dan jalankan kembali Console-nya.

Console start always run java

Always trust java
Accept the risk tiger vnc
  • Klik “Reload” agar keluar tampilan Consolenya.

Reload Console

  • Pada menu Instal ClearOS silahkan pilih “Install System with small screen (800×600)” agar screen tidak memenuhi layar kerja Anda.

Bootscreen Start

Boot process

Untuk beberapa opsi dibawah ini klik “Next” “Next” aja ya biar cepat :D

Klik Next

Language english

Keyboard english

Pada Instalasi kali ini, kita gunakan “Basic Storage Devices” saja.

Basic storage

  • Klik “Yes, discard any data” untuk melanjutkan

Discard any data

  • Isikan hostname yang Anda inginkan. Misalkan saja untuk kali ini saya menggunakan “webserver.smpbu.net”.

Hostname

  • Selanjutnya, klik “Configure Network”. Untuk alokasi IP, Gateway dan DNS Server. Klik lebih dahulu yg “Eth0″ / External.

Configure network

  • Pada IPv4 Setting, silahkan isikan Address, Netmask, dan Gateway serta DNS Servers sesuai dengan alokasi jaringan Anda. Jangan lupa centang juga “Connected automatically” agar network terkoneksi setiap system startup. :D

IPv4 setting Eth0

  • Lakukan juga langkah yg sama untuk mengatur “Eth1″ / LAN. Klik “Next” untuk melanjutkan ke opsi berikutnya.

Select Timezone

  • Untuk kali ini saya pilih “Asia/Jakarta” untuk lokasi kita yang ada di Indonesia Bagian Barat (WIB). :D
  • Klik “Next” untuk melanjutkan dan isi root password. Jangan sampai lupa !!!  Karena nantinya kita harus membuka port-port pada webconfig dengan akun root ini.

root password

  • Next, kita pilih “Use All Space” saja. Untuk partisi hardisk secara manual, RAID nanti kita akan bahas khusus pada artikel-artikel berikutnya :D

Use all space

  • Write changes to disk, untuk memulai proses format dan partisi secara otomatis.

Write changes to disk

  • Proses format dan partisi sedang berjalan. Dilanjutkan dengan Instalasi paket-paket dasar dari ClearOS. Klik Reboot jika sudah selesai.

Formatting process

ClearOS 6.3 installation in progress

ClearOS installation complete

Welcome screen ClearOS 6.3

  • Proses Installasi selesai. Silahkan buka browser Anda dan ketikkan https://IP_ClearOS_Anda:81 untuk mulai setting melalui webconfig.
  • Jika Anda menggunakan Google Chrome maka akan mendapatkan notifikasi error seperti dibawah ini. Klik saja “Proceed anyway” untuk melanjutkan.

Pointing to your ClearOS IP address

  • Selanjutnya, silahkan Login dengan username “root” dan password yg sudah ditentukan sebelumnya.

Login to ClearOS 6.3

Getting started

  • Pilih “Gateway Mode” karena kita memiliki 2 buah LANCard. Misalkan kita memiliki 1 LANCard saja silahkan pilih “Private Server Mode”.

Network mode

  • Pada “Network Interfaces” karena kita sudah melakukan konfigurasi pada awal penginstalan. Klik next saja, namun jika Anda menginginkan pergantian IP, DNS, Gateway, dll silahkan klik Edit pada masing-masing Eth.

DNS Server

  • Selanjutnya pilih ClearOS Community saja. Jika Anda menginginkan untuk membeli aplikasi-aplikasi propietary yang lain juga masih bisa kok. Nanti kita akses melalui Marketplace :)

Choose version

  • Selanjutnya kita akan dibawa ke menu Software Updates, OK, Next saja dan tunggu hingga proses Update selesai.

Software updates

Next software updates

Software updates install progress

  • Untuk System Registration. Anda harus memiliki akun ClearCenter terlebih dahulu. Silahkan Create Account jika belum mempunyai, jika sudah silahkan masukkan Account dan  Passwordnya. :D

System registration

System registration registered

  • Isikan Internet Domain dan Hostname, jika Anda tidak memilikinya. Silahkan isikan domain terserah. :)

Internet domain

Hostname

  • Date and Time setting silahkan klik “Synchronize Now” terlebih dahulu, baru pilih TimeZone yang sesuai dan klik Next untuk melanjutkan.

Date and time setting

Getting started market apps

  • Setelah ini Anda akan diberi berbagai opsi aplikasi dari MarketPlace yang bisa diinstall pada ClearOS 6.3 Anda. Silahkan dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda menginginkan untuk menginstall aplikasi yang berbayar juga. Silahkan verifikasi Akun ClearCenter Anda dengan CreditCard yang Anda punyai.
  • Server Apps

Server apps

  • Gateways Apps

Gateways apps

  • Network Apps

Network Apps

  • System Apps

System Apps

  • OK, kita sudah memilih berbagai macam aplikasi dan siap diinstall, ada baiknya kita review dulu sebelum di install.

Apps Review to install

  • Proses transaksi Akun dengan server marketplace berjalan dan silahkan tunggu hingga Instalasi selesai. Jika koneksi internet Anda cukup lambat, silahkan bisa disambi ngopi-ngopi dulu hehehe :D

Marketplace order processing

Marketplace order progress installation complete

  • OK, Instalasi selesai :D Klik “Finish Install Wizard” dan ClearOS Anda siap untuk digunakan :D

ClearOS 6.3 ready to use

Sampai disini Instalasi ClearOS 6.3 pada Proxmox sudah selesai  :D

Tambahan : ClearOS versi 6.X keatas menggunakan metode security yang sangat bagus. Pada settingan secara default firewall memblokir semua Incoming connection ke server. Nah, tentunya pada administrasi ClearOS kita tidak hanya menggunakan Webconfig tapi juga menggunakan Console. OK, sebagai bonus tutorial kali ini saya akan menambahkan Tutorial membuka port Incoming Firewall di ClearOS 6.3 :D

Tutorial membuka port Incoming Firewall di ClearOS 6.3

  • Klik menu Network > Incoming Firewall >> Allowed Incoming Connections >> Add

Add allowed incoming connection

  • Pada menu Service pilih “SSH” (Anda bisa scroll opsinya ada dibawah). Dan Klik “Add” untuk menambahkannya.

Add ssh connection

OK, “Incoming Firewall” untuk SSH sudah terbuka, saat ini Anda sudah “diizinkan” me Remote ClearOS via SSH. Untuk Service Incoming Connection Standard yang lain yang ingin Anda buka, silahkan disesuaikan Servicenya. :D

Selamat Mencoba. Semoga Berhasil